Warga Belitang Hulu menandu seorang perempuan mau melahirkan viral di media sosial. (Foto: @Petra Mu***) |
BorneoTribun Sekadau, Kalbar - Foto warga Belitang Hulu menandu seorang perempuan mau melahirkan viral di media sosial.
Kejadian itu terjadi di Dusun Rengat Desa Sungai Tapa, Kecamatan Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Kondisi ini lantaran di Desa tersebut tidak ada Bidan yang menetap.
Foto viral membuat netizen prihatin, karena seolah-olah tidak ada penanganan pemerintah.
“Kami Dusun Rengat Desa sungai tapah, tadi pagi menandu orang yg mau lahiran, Di Dusun kami tidak Ad Bidan yg Netap...,” tulis @Petra Mu***ng
“Fenomena seperti ini bukan baru terjadi disana khusus nya dudun rengat, desa sungai tapah, kec. belitang hulu kab. Sekadau, bukan juga soal pejabat yang tidak tahu menau. tapi mungkin soal rasa kemanusian yg sudah tidak ada.” Komen @Daniel E** Se*****di
“Di tengah majunya teknologi, tapi masih ada dusun yg belum di perhatikan pemerintah jangan kan akses perbaikan jalan , dinas kesehatan saja tidak ada.....semoga postingan ini bisa menggerakkan hati pemerintah untuk memperhatikan dusun ini agar di sediakan bidan/mentri tetap di dsn tersebut....” beber @Viee Na****h Mualang
“Klo ada ketua rt atau kades , diusulkan saja supaya ada dinas kesehatan tugas/paling tidak ada yang jalan ke sana 1 Minggu sekali.” Komen @Mik**
Warga Belitang Hulu menandu seorang perempuan mau melahirkan viral di media sosial. (Foto: @Petra Mu***) |
Dilansir BorneoTribun dari PenaKhatulistiwa.id, Kamis (27/5), Salahsatu warga Dusun Rengat Desa sungai tapah, Petra mengungkapkan kejadian tersebut memang tidak asing bagi warga Rengat.
"Setiap ada orang sakit atau mau melahirkan, kami harus tandu karena kondisi jalan tidak memungkinkan untuk kendaraan masuk.” ujarnya.
Tadi pagi, kata Dia, mereka tandu sekitar 3 kilometer untuk dibawa ke Semirau karena disana ada bidan.
“Untungnya berapa hari ini tidak ada hujan, jadi mobil bisa masuk setengah perjalanan. Jarak dari Rengat ke Semirau kurang lebih tujuh kilometer," ucap Petra, Kamis (27/5).
Petra menuturkan, dulu sempat ada bidan yang bertugas di Rengat. Namun, sudah pindah tugas.
"Mungkin karena tidak mampu akses jalannya makanya minta pindah. Waktu masih bertugas disana, warga menyediakan Balai Dusun untuk tempat praktik bidan," terang Petra.
Hingga saat ini, sambung Petra, belum ada fasilitas kesehatan di Rengat. Pembangunan jalan pun belum ada.
"Kami berharap supaya dibangun jalan dulu. Kalau ada jalan bisa masuk mobil, tidak perlu lagi harus ditandu bawa orang sakit dan makan waktu lama," ucap Petra.
Sampai berita ini ditayangkan, BorneoTribun masih mencari kelanjutan informasi keadaan ibu hamil tersebut.
Reporter: Yakop
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS