Launching Pelayanan Puspaga Dan Sama Duli Anak, Ini Harapan Bupati Sanggau | Borneotribun.com

Rabu, 17 Februari 2021

Launching Pelayanan Puspaga Dan Sama Duli Anak, Ini Harapan Bupati Sanggau

Bupati Sanggau, Paolus Hadi, S.IP, M.Si.

SANGGAU | KALBAR – Bupati Sanggau, Paolus Hadi launching Pelayanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Sanggau Bermartabat Peduli Anak (Sama Duli Anak). Kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsosp3akb) Kabupaten Sanggau, bertempat di Gedung Mall Pelayanan Publik,  Jalan Pancasila Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Rabu (17/2/2021).
  
Hadir dalam kesempatan tersebut Forkompimda, Dinsosp3akb Kabupaten Sanggau Drs. Aloysius, M.Si, Kepala OPD Kabupaten  Sanggau atau pejabat yang mewakili, Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau Ny. Arita Apolina, S.Pd, M.Si, Ketua GOW Kabupaten Sanggau Ny. Yohana Kusbariah Ontot, Perwakilan guru, Kasi Pemenuhan Hak Anak Dinsosp3akb Kabupaten Sanggau, Pratiningsih sekaligus Psikolog Puspaga Sama Duli Anak, Anak Genre dan para tamu undangan.

Launching Pelayanan Puspaga Dan Sama Duli Anak, Ini Harapan Bupati Sanggau.

Usai me-launching, Bupati Sanggau Paolus Hadi menyampaikan bahwa Puspaga adalah pusat pembelajaran keluarga yang memberikan layanan konsultasi konseling dan informasi dalam hal pergaulan, pendidikan, kesehatan, perlindungan bagi anak dan orang tua/keluarga.

“Puspaga ini merupakan suatu pelayanan yang memang disiapkan secara nasional juga untuk bagaimana daerah-daerah harus memiliki untuk pusat perlindungan keluarga. Nah, disitulah peran banyak pihak bisa memastikan untuk berkonsultasi disini,” jelas PH sapaan akrab Bupati Sanggau.

Tentu banyak pihak itu, lanjut Bupati Sanggau Paolus Hadi bukan hanya dari pemerintah daerah dalam hal ini dari bupati dan jajarannya.

“Tetapi disini juga peran teman-teman Forkompimda dan intansi vertikal yang ada disini. Mengapa?, karena mereka juga punya tanggungjawab untuk memastikan rakyat Indonesia ini, terutama anak-anak agar tidak banyak menjadi korban. Sehingga dibentuklah Puspaga ini dan ini tempat pusat pelayanannya. Nah, untuk sekarang disini tempat pelayanannya dan memang harus mulai, tetapi nanti saya minta untuk Puspaga ini ditempat di Antong Ngelayan,” kata Bupati Sanggau Paolus Hadi.

Terkait dengan Mall Pelayanan Publik (MPP), lanjut dia bahwa untuk saya sekarang MPP sudah sangat luar biasa.

“Ketika saya bertanya sama beberapa yang bertugas, mereka merasa puas karena selalu ada yang datang, apalagi tadi ada sekitar 23 ribu pelayanan selama 2 bulan berjalan MPP ini. Makanya mimpi saya bagaimana Antong Ngelayan tempat pemberdayaan masyarakat juga berfungsi seperti ini, sehingga orang-orang bisa berkonsultasi apabila misalkan Ibu-ibu mau berkonsultasi berkaitan dengan bagaimana kesehatan ibu, bagaimana perlindungan anak dan saya ingin pelayanan tersebut di satu tempat,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kasi Pemenuhan Hak Anak Dinsosp3akb Kabupaten Sanggau, Pratiningsih sekaligus Psikolog Puspaga Sama Duli Anak ketika diwawancarai menyampaikan bahwa sudah banyak yang dilakukan dalam upaya langkah mengantisipasi, menekankan kasus kekerasan kepada perempuan dan juga anak.

“Seperti yang disampaikan pak bupati bahwa cenderung meningkat terkait kasus kekerasan kepada perempuan dan juga anak. Tetapi karena pengetahuan masyarakat sudah tahu bahwa ketika dipukul maka harus melapor. Nah, seperti itulah kenapa angkanya menjadi meningkat,” jelas Psikolog, Pratiningsih.
Kemudian, lanjut dia upaya-upaya yang kita lakukan untuk mencegah hal tersebut juga sudah banyak.

“Kita lakukan sosialisasi ke desa-desa/kelurahan fokus, kemudian berdasarkan mapping yang dimana daerah-daerah yang kasusnya terbanyak. Untuk di tahun 2020 ini yang terbanyak adalah daerah Kecamatan Mukok. Nah, kedepan setelah kita melihat ternyata daerah Mukok yang paling banyak kasusnya, maka kedepan kita akan lebih gencar disana untuk melakukan sosialisasi,” katanya.

Lanjut Pratiningsih selaku Psikolog, kita juga tidak bisa bekerja sendiri untuk mencegah kasus-kasus tersebut.

“Kita juga perlu kerjasama dengan instansi-instansi terkait seperti dari penegak hukum, baik itu dari kepolisian, kejaksaaan, pengadilan dan kita bisa bersama-sama sosialisasi, kita datangi daerah-daerah yang rawan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.

Lanjut dia, Puspaga ini juga bukan hanya untuk anak-anak, sesuai dengan namanya yakni pusat pembelajaran keluarga.

“Keluarga yang tadinya tidak ada masalahpun boleh juga datang kesini untuk berkonsultasi ataupun keluarga yang bermasalah misalkan bagaimana nih cara mendidik anak dan mereka boleh datang kesini (Puspaga),” tuturnya. (Liber)

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar