Pendukung Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), mengibarkan bendera dengan gambarnya saat unjuk rasa di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020. |
Borneo Tribun | Jakarta - Para pendukung Rizieq Shihab, Jumat (18/12), menggelar aksi protes di Jakarta yang menuntut pembebasannya dan keadilan bagi enam pengikutnya yang tewas di tangan polisi.
Rizieq, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), menyerahkan diri Sabtu lalu, sehari setelah polisi memperingatkan bahwa mereka akan menangkapnya setelah ia mengabaikan beberapa panggilan.
Ia dituduh menghasut orang-orang untuk melanggar kebijakan pembatasan sosial terkait pandemi dengan mengadakan acara yang dihadiri oleh ribuan pendukungnya untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad dan pernikahan putrinya bulan lalu.
Pertemuan itu berlangsung kurang dari sepekan setelah ia kembali dari Arab Saudi, negara tempat ia mengasingkan diri selama tiga tahun.
Polisi mengatakan Rizieq bisa menghadapi hukuman enam tahun penjara jika terbukti bersalah menghasut orang-orang untuk melanggar peraturan kesehatan dan menghalangi penegakan hukum.
Pendukung Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam, menghadapi seorang polisi saat unjuk rasa di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020. |
Sekitar 200 pengunjuk rasa yang diorganisir oleh aliansi Muslim konservatif, termasuk sejumlah anggota FPI, menghentikan lalu lintas di sepanjang jalan menuju Istana Negara sambil meneriakkan kata-kata “Allahu Akbar” dan “Kami menuntut keadilan.”
Mereka melambai-lambaikan bendera hitam putih serta membawa spanduk-spanduk dan poster-poster bertuliskan pernyataan-pernyataan yang mengecam pihak berwenang atas penangkapan pemimpin mereka dan pembunuhan enam pengikutnya.
Keenam orang itu sedang menemani Rizieq ke acara salat subuh dalam konvoi kendaraan di luar Jakarta pada 7 Desember ketika mereka dibunuh oleh polisi.
Polisi mengatakan keenam orang itu membawa senjata, termasuk pistol, dan bersikap mengancam. FPI mengidentifikasi mereka sebagai pengawal dan menyangkal bahwa mereka membawa senjata. Komnas HAM sedang menyelidiki insiden tersebut.
Para pengunjuk rasa bubar dengan damai Jumat sore (18/12) setelah polisi mengancam akan menangkap mereka karena melanggar kebijakan darurat kesehatan di Jakarta, yang parah dilanda wabah virus corona.
Rizieq meninggalkan Indonesia pada 2017 untuk menunaikan ibadah haji di Makkah tak lama setelah polisi mendakwanya dalam kasus pornografi dan menghina ideologi negara. Polisi membatalkan kedua dakwaan setahun kemudian karena bukti yang lemah, tetapi pihak berwenang di Arab Saudi kemudian mencegahnya meninggalkan negara itu tanpa penjelasan.
Rizieq kerap mengkritik kebijakan pemerintah Indonesia, dan pernyataan-pernyataannya kerap memancing kontroversi.
Beberapa acara yang diselenggarakannya di Jakarta dan Jawa Barat sering mengundang kehadiran banyak pengikutnya. Kebanyakan dari pengikutnya itu tidak mengenakan masker dan mengabaikan social distancing.
Pendukung Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam (FPI), bentrok dengan aparat kepolisian saat unjuk rasa di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020 |
FPI dikenal sering merusak tempat-tempat hiburan malam, melemparkan batu ke kedutaan-kedutaan besar negara Barat dan menyerang kelompok-kelompok agama saingan. Kelompok itu ingin hukum Syariah diberlakukan di Indonesia, yang warga Muslimnya berjumlah sekitar 230 juta.
Indonesia telah melaporkan lebih dari 650.000 kasus virus corona, jumlah terbesar di Asia Tenggara dan kedua di Asia setelah India. India saat ini memiliki 9,9 juta kasus. [ab/uh]
Oleh: VOA Indonesia
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS