BorneoTribun - Pada awal lockdown atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena Covid-19 pada musim semi lalu, perguruan tinggi dan universitas di AS segera memberlakukan berbagai protokol untuk membendung pandemi dan menjaga keamanan mahasiswa.
Sebuah studi yang dilakukan oleh George Mason University (GMU), sebuah universitas di Virginia, mendapati bahwa tiga perempat dari 575 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa lebih dari 5.000 mengganti kuliah tatap muka langsung dengan secara online atau daring, melarang mahasiswa tinggal di asrama kampus, membatalkan perjalanan, menutup kampus, dan bekerja dari jarak jauh.
Studi itu, yang diterbitkan 16 Oktober, menganalisis tindakan yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan universitas antara 25 Februari hingga 31 Maret.
Kampus Michigan University, 19 September 2018. (Photo: REUTERS/Rebecca Cook) |
“Liburan musim semi adalah kesempatan luar biasa yang kebetulan terjadi pada waktu yang tepat yang memberikan kesempatan kepada universitas, agar dapat melakukan transisi dengan relatif lancar untuk kuliah pada musim semi," kata Michael von Fricken, asisten profesor di GMU yang melakukan studi tersebut dalam pernyataan yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Plos One.
“Kami sudah mencapai titik di mana universitas tutup begitu lama,” kata Fricken. “Ini menjadi lebih dari sekedar menyeimbangkan keuangan dan keselamatan mahasiswa,” tambahnya.
Universitas harus menyesuaikan diri lagi untuk semester musim gugur seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19.
Dalam beberapa minggu terakhir, banyak universitas segera menangguhkan kuliah tatap muka langsung karena lonjakan tersebut. Brown University di Rhode Island, Northern Michigan University, University of Maryland, dan Syracuse University di New York adalah di antara 41 universitas yang baru-baru ini menangguhkan kegiatan belajar mengajar secara langsung.
“Dalam beberapa pekan terakhir, kami telah melihat adanya peningkatan dalam hasil tes positif Covid-19 di antara mahasiswa, dosen dan staf,” tulis Presiden Brown University Christina H. Paxson dalam sebuah surat kepada para mahasiswa tertanggal 17 November.
“Meskipun tingkat infeksi di Brown University masih cukup rendah, dan kami memiliki banyak ruang untuk karantina dan isolasi, peningkatan ini tetap mengkhawatirkan,” tulis Paxson.
Data New York Times dari lebih dari 1.900 perguruan tinggi dan universitas di Amerika.Sejak pandemi mulai berkecamuk menunjukkan ada ada lebih dari 321 ribu kasus Covid-19 yang terjadi di kampus-kampus dan sedikitnya 80 kematian.
Mahasiswa New York University mengantre untuk tes Covid-19 sebelum sekolah dibuka pada 18 Agustus 2020 di New York. (Foto: AFP/Bryan R. Smith) |
“Apa yang terjadi pada musim gugur ini, dan apa yang akan terjadi pada musim semi, apakah mahasiswa dan staf dapat kembali ke kampus dengan aman?,” tanya Fricken. “Mereka akan melihat dan belajar dari kampus-kampus yang telah dan berusaha meniru program tersebut,” ujar Paxton.
University of Pennsylvania, University of Arizona, University of California di Los Angeles dan University of California di Berkeley, Syracuse University dan University of Michigan hanyalah sebagian universitas di Amerika yang mengakhiri semua kegiatan kuliah dengan tatap muka langsung untuk semester setelah Thanksgiving tahun ini. [lt/ab]
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS