Bandara Changi di Singapura, 11 April 2019. (Foto: REUTERS/Feline Lim) |
Borneo Tribun | Jakarta - Pemerintah Singapura, Selasa (15/12), mengatakan akan membuka jalur perjalanan terpisah baru untuk sejumlah bisnis, pejabat dan pelancong dari semua negara sebagai bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali sektor bisnis utamanya, yaitu perjalanan dan perhotelan.
Reuters, Selasa (15/12), melaporkan Singapura telah membelanjakan miliaran dolar dalam upaya untuk melindungi sektor perekonomian sebagai dampak pandemi. Negara tersebut mencoba untuk membuka kembali binis perjalanan internasional dan saat ini sedang bersiap menjadi tuan rumah penghelatan tahunan para pemimpin dunia dalam Forum Ekonomi Dunia pada tahun depan.
Para wisawatawan akan dapat mengunjungi Singapura pada mingu kedua Januari melalui jalur baru. Kementerian Perdagangan dan Industri dalam pernyataannya mengatakan jalur tersebut akan terbuka bagi mereka yang datang untuk tinggal dalam jangka pendek hingga 14 hari.
Ini akan melengkapi pengaturan lain yang dimiliki Singapura untuk perjalanan bisnis termasuk dengan China, Jerman dan Indonesia.
Dalam aturan terbarunya, wisawatan harus taat pada protokol Kesehatan dan protokol pengujian, dan harus tetap berada dalam "bubble" di fasilitas terpisah.
Misalnya, meskipun wisatawan diizinkan untuk bertemu dengan warga lokal, akan ada pembatas dari lantai ke langit-langit yang memisahkan mereka. [ah/au]
Oleh: VOA Indonesia
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS