Senator Pat Toomey dari Partai Republik mengecam klaim Presiden Trump soal kecurangan pemilih (foto: dok). |
BorneoTribun | Internasional - Di ambang kehabisan suara elektoral, Presiden Donald Trump tingkatkan klaim tidak berdasar yang sudah sepanjang bertahun- tahun yang menjadi- jadi dalam pemilihan presiden minggu ini.
" Ini merupakan permasalahan di mana mereka berupaya mencuri pemilihan umum," kata Trump di Gedung Putih pada Kamis( 5/ 11) malam kala penghitungan suara mulai mengikis keunggulannya di negara- negara bagian besar yang diperebutkan.
" Mereka berupaya mencurangi pemilihan umum, serta kami tidak dapat membiarkan itu terjadi."
Tuduhan tak berdasar bahwa pemilihan antara Trump dan mantan Wakil Presiden Demokrat Joe Biden korup dan bahwa banyak surat suara "dicuri" telah mendapat kecaman luas dari Demokrat dan sejumlah politisi Republik.
"Pidato presiden tadi malam mengganggu karena dia membuat tuduhan yang sangat, sangat serius tanpa bukti yang mendukungnya," kata Senator Republik Pat Toomey dari Pennsylvania dalam program CBS Pagi Ini.
Senator Mitt Romney dari Utah, calon presiden dari Partai Republik tahun 2012 dan seorang kritikus vokal Trump, mengatakan presiden memiliki hak untuk menuntut penghitungan ulang dan penyelidikan jika ada bukti pendukung, tetapi Trump "salah untuk menyatakan pemilu itu curang, korup, dan dicuri. . "
Namun, sejumlah pendukung setia Trump berusaha melindungi presiden yang diserang dengan menggemakan pernyataannya tentang kecurangan pemungutan suara karena hasil penghitungan awal menunjukkan Trump tertinggal di belakang Biden untuk Pennsylvania dan Georgia.
“Presiden Trump memenangkan pemilihan ini jadi semua orang yang mendengarkan, tidak tinggal diam. Jangan hanya duduk di sana, ”kata Pemimpin Minoritas DPR Kevin McCarthy dari California di Fox News.
Brennan Center for Justice mendefinisikan penipuan pemilih ketika seseorang memberikan suara dalam pemilihan meskipun mengetahui bahwa mereka tidak berhak untuk memilih.
Penipuan pemilih dapat terjadi dalam berbagai bentuk. The Heritage Foundation menemukan sembilan jenis penipuan dalam pemilihan. Jenis pengumpulan informasi dan daftar pemilih yang paling umum adalah mereka yang tidak memenuhi syarat untuk memilih, seperti warga negara non-AS dan tahanan.
Jenis penipuan pemilih umum lainnya termasuk penipuan surat suara yang tidak memberikan suara pada hari pemilihan atau mendapatkan surat suara dan mengisinya tanpa sepengetahuan pemilih yang sebenarnya. (VOA)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS