Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump memberikan penghormatan kepada mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg di gedung Mahkamah Agung AS, Kamis (24/9). |
BorneoTribun | Amerika, Internasional - Presiden AS Donald Trump disambut dengan ejekan dan teriakan "jangan pilih dia kembali" ketika ia dan ibu negara Melania Trump hadir di gedung Mahkamah Agung AS hari Kamis (24/9), untuk memberikan penghormatan kepada mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg.
Presiden, yang mengenakan masker, tidak berkomentar ketika berdiri tidak jauh dari peti jenazah Ginsburg yang diletakkan di atas tangga gedung Mahkamah Agung.
Ginsburg mendapat penghormatan hari Rabu dengan upacara tertutup di Aula Besar Mahkamah Agung yang hanya dihadiri oleh keluarga dan sesama hakim agung. Peti jenazahnya kemudian dipindahkan ke tangga depan sehingga bisa disaksikan dan publik bisa memberikan penghormatan hingga Kamis malam.
Penghormatan lain untuk Ginsburg dilakukan hari Jumat ketika peti jenazahnya akan dibawa ke seberang jalan ke National Statuary Hall Capitol AS, di mana peti mati itu akan diletakkan di atas platform kayu yang sama yang dibangun untuk peti mati Presiden Abraham Lincoln setelah pembunuhannya pada tahun 1865. Ginsburg akan menjadi perempuan pertama yang disemayamkan dalam kebesaran di Capitol.
Ikon hak-hak sipil Rosa Parks mendapat penghormatan di Rotunda bersejarah Capitol itu setelah kematiannya pada tahun 2005, sebuah penghargaan yang diberikan kepada warga negara terkemuka.
Pernyataan Mahkamah Agung AS mengatakan Ginsburg akan dimakamkan minggu depan dalam upacara terbatas di Taman Makam Nasional Arlington.
Ketua Mahkamah Agung John Roberts menyampaikan "belasungkawa mendalam" atas kematian Ginsburg, yang katanya "dirasakan secara luas, tetapi memahami hal terberat dirasakan oleh keluarga. Kehidupan hakim agung Ginsburg merupakan salah satu dari banyak versi mimpi Amerika."
Ginsburg meninggal Jumat lalu pada usia 87 tahun akibat kanker pankreas yang menyebar, mengakhiri masa jabatannya selama 27 tahun di pengadilan tertinggi AS. Statusnya sebagai pemimpin minoritas liberal di MA, bersama pekerjaannya sebelum menjadi Hakim Agung yang memperjuangkan kesetaraan hukum bagi perempuan dan anak perempuan di semua bidang di Amerika, menjadikannya ikon budaya, memberinya julukan "The Notorious R.B.G."
Kematiannya telah memicu pertarungan politik mengenai penggantinya. Trump dan Senat Partai Republik berjanji untuk menunjuk dan mengkonfirmasi hakim agung baru sebelum pemilihan presiden 3 November, yang akan memberi MA mayoritas konservatif 6-3 yang solid. Trump, Selasa mengumumkan akan menunjuk calonnya untuk jabatan seumur hidup itu pada hari Sabtu. (YK/VAO)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS