BORNEOTRIBUN I PONTIANAK - Sebagai narasumber dalam webinar (Web Seminar) oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Kalbar dengan tema "Ekonomic Challenge: Peran dan Tanggung Jawab Stakeholder Bangsa dalam Menghadapi Dampak Covid-19, Gubernur kalimantan barat, Sutarmidji menyebutkan dalam pembangunan ekonomi di Kalbar harus pilah karakteristik dari daerah masing-masing.
" dimana jasa dan perdagangan, perkebunan, pertambangan kemudian sektor pertanian yang kuat dimana dan inilah yang menjadi dasar kebijakan untuk mempermudah aktifitas dalam menjalankan ekonomi ". Ujar Midji. Selasa, 9/6/20 di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar.
Midji juga mengatakan harus dirumuskan kembali belanja Pemerintah misalnya sektor infrastruktur karena sebagian anggarannya dipangkas untuk Covid dan tidak terealisasinya target-target penerimaan APBD dari sektor PAD dan transfer Pusat.
" bagaimana kita mensiasati misalnya untuk pembangunan sektor infrastruktur ini terpotong 200 Miliar kita harus kembalikan 200 Miliar itu dengan kegiatan-kegiatan yang sama tetapi pembayarannya multiyers sehingga mungkin bisa 2 tahun anggaran di Tahun 2021 juga harus ada multiyers lagi tapi separuh dari tahun ini sehingga dari sisi pembiayaan dan program pada masa normal itu tidak akan berpengaruh besar ". Jelasnya
Dikatakannya, ada satu hal kedepan yang harus dilakukan Pemerintah yakni penghapusan BLK (Balai Latihan Kerja) karena yang diperlukan itu Balai Sertifikasi Keahlian supaya tenaga kerja bisa dibayar sesuai dengan kemampuan.
"Akan lebih bagus SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) itu labnya dilengkapi kemudian Prakteknya dilengkapi sehingga bisa menjadi ahli kemudian kita sertifikasi ". harapnya.
Penulis : Windy P
Editor : Herman
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS