BORNEOTRIBUN I PONTIANAK - Gubernur kalimantan barat, Sutarmidji menyebutkan akan konsisten dengan desa mandiri seperti yang diungkapkannya dalam Vidio Conference bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam Rangka Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020. Selasa, 12/5/20 yang bertempat di Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalbar.
" Saya tetap konsisten dengan Desa Mandiri, karena disitu indikatornya sudah jelas masalah kebakaran lahan, kebakaran hutan dan semua ada disitu, untuk Kalbar dari 2031 Desa kita sudah ada peta seperti ini dan indikator-indikator berapa indeksnya juga sudah ada disitu ". kata Sutarmidji sembari menunjuk pada layar proyektor.
Menurut Midji, Indeks kekuatan lingkungan, indeks kekuatan ekonomi, indeks kekuatan sosial semuanya sudah ada skor masing-masing desa.
Kategori desa berkembang harus mendapat nilai 0 sampai 800 baru bisa menjadi desa mandiri jadi indeks desa membangun disitu sudah ada nilai indeks kekuatan sosial, ekonomi dan lingkungan.
" disinilah masuknya kita mencegah jangan sampai terjadi kebakaran lahan dimanapun ". Tegasnya.
Dikatakannya, yang menjadi kendala kalau status desa sudah menjadi desa mandiri, dana desanya berkurang dan mereka tidak mau jadi desa mandiri akhirnya tetap menjadi desa tertinggal, seharusnya di tambah dan dengan penambahan itu bisa untuk menangani hal-hal misalnya kalau terjadi kebakaran lahan itu bisa digunakan sehingga terintegrasi.
Kedepannya, harus ada hutan yang dikelola desa sehingga masyarakat bisa mengelola untuk jenis tanaman yang produktif dan menghasilkan.
" saya mau mencari KPH yang betul-betul jiwanya mencintai hutan dan mempunyai inovasi-inovasi untuk memperdayakan hutan ". Jelasnya.
Kepada Jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar, TNI, POLRI, Midji meminta supaya lebih serius tangani Karhutla sekalipun dalam kondisi Covid-19 ini.
Penulis : Windy P/ Humpro
Editor : Herman
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS