BORNEOTRIBUN | Sintang -- Menurunya harga karet membuat para petani karet mulai merasakan keresahan dari segi ekonomi,harga karet murah dan harga barang semakin melonjak naik di masa Pandemi Covid -19 ini.
Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah memikirkan solusi untuk membantu petani karet dengan mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar untuk stimulus ekonomi warga, salah satunya melalui pembelian karet dari petani rakyat.
" sekarang salah satunya keluhan warga terutama dari petani adalah karet yang tidak dapat ditampung pengepul.Dan harga jual yang sangat rendah. kata Bupati Sintang Jarot Winarno saat dihubungi di Sintang.(4/5/2020)
Namun sebagian warga Kabupaten Sintang sudah lama sangat mengandalkan tanaman karet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
"Untuk itu, Pemkab Sintang berkeinginan mengalokasikan anggaran Rp5 miliar melalui dana penanggulangan COVID-19 untuk stimulus dampak ekonominya, sebagai dana bantuan pemerintah. Apabila pengepul tidak lagi bisa menampung karet rakyat, Pemkab Sintang bisa menggunakan dana tersebut untuk menampung karet rakyat," katanya.
Jarot mengatakan, Pemkab Sintang sedang memikirkan untuk menampung karet rakyat apakah melalui bumdes atau melalui koperasi atau menggandeng PTP XIII, BUMN. "Atau bekerjasama dengan sektor swasta," ujar Jarot.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Kalimantan Barat Jusdar menyebutkan bahwa harga karet produksi petani di tingkat pabrik di Kalbar dengan kekeringan 100 persen masih mencapai Rp14.500 per kilogram.
"Meski kondisi harga karet di tingkat internasional mulai mengalami tren penurunan namun hal tersebut tidak berpengaruh signifikan karena nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tinggi. Rata - rata harga karet yang dibeli pabrik di Kalbar saat ini di kisaran Rp14.000 - Rp14.500 per kilogram," ujarnya.
Ia menyebutkan di awal tahun 2020 harga karet mulai naik dan di pasar internasional mencapai 1,4 dolar AS per kilogram. Kemudian di Februari naik kembali mencapai 1,5 dolar AS.
"Namun memasuki Maret 2020 harga karet mulai terkoreksi dampak wabah COVID -19," kata dia.
Ia menyebutkan pada pertengahan April 2020 harga karet mengalami tren penurunan yakni 1,10 dolar AS.(cok)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS