GLOBAL --- Menteri Pendidikan Brazil, Abraham Weintraub, memberikan tuduhan untuk Tiongkok dalam sebuah pernyataan terkait pandemi virus corona (COVID-19) yang kini masih menyebar di hampir seluruh dunia.
Akibatnya, Tiongkok menuntut penjelasan lugas dari pernyataan Abraham Weintraub yang dikeluarkan dalam cuitan akun Twitter @AbrahamWeint pada Sabtu, 4 April 2020.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian, menteri tersebut menyebutkan 'rencana dominasi' yang dilakukan oleh Tiongkok melalui virus corona yang disebarkan ke setiap negara.
Brazil bersama Tiongkok baru saja melakukan beberapa hal demi meningkatkan hubungan diplomatik agar memiliki manfaat di kemudian hari.
Tak berselang lama, Abraham Weintraub menduga Tiongkok menyebarkan virus corona karena ingin negaranya lebih kuat sehingga mampu mendominasi.
"Secara geopolitik, siapa yang akan keluar lebih kuat dari krisis global ini? Siapa di Brazil yang bersekutu dengan rencana sempurna untuk menguasai dunia?" tulis @AbrahamWeint.
Dalam cuitan selanjutnya, ia mengganti huruf 'r' dengan kapital 'L' sehingga tercipta kata 'Blazil'.
Umumnya orang mengetahui bahwa Blazil adalah sebutan yang cukup rasis untuk masyarakat Tiongkok ketika mengeja Brazil.
Kedutaan Besar Tiongkok untuk Brazil pun buka suara terkait bermacam cuitan menteri pendidikan yang membicarakan negaranya.
Ia menilai apa yang telah dilakukan termasuk tindakan acak dan tercela, khususnya bagi pejabat pemerintah seperti Abraham.
"Pemerintah Tiongkok mengharapkan penjelasan resmi dari Brazil," tulis Duta Besar dalam cuitan Twitter.
Perselisihan tersebut muncul saat Brazil, seperti negara lainnya mengharapkan bantuan bermacam alat medis dalam rangka menangani COVID-19.
Weintraub mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia mendukung tweet yang telah dikeluarkannya, sekaligus meminta Tiongkok untuk berbuat lebih banyak dalam memerangi pandemi virus corona di seluruh dunia.
"Jika mereka (Tiongkok) menjual 1.000 ventilator kepada kami (Brazil), saya akan berlutut di depan kedutaan, meminta maaf dan mengatakan saya idiot," ujar Abraham Weintraub.
Menteri Kesehatan Brazil, Luiz Henrique Mandetta, mengabarkan bahwa pekan lalu negaranya berjuang untuk mendapatkan ventilator dan pasokan medis vital dari Tiongkok.
Namun sejumlah pesanan yang sebelumnya telah disetujui kemudian dibatalkan secara tiba-tiba oleh Tiongkok tanpa penjelasan yang pasti.
Menyusul itu, muncul trending topic di Twitter dengan tagar #TradeBlockadeOnChinaNow pada Senin, 6 April 2020.
Dianggap sebagai reaksi masyarakat Brazil terhadap Tiongkok sebagai negara yang dianggap telah bebas dari pandemi virus corona namun enggan membantu negara yang tengah krisis.
Sejak pandemi virus corona muncul, hubungan Brazil dengan Tiongkok telah dinyatakan tegang.
Sebelum Abraham Weintraub mengusik Tiongkok, terdapat tweet lain yang berasal dari putra seorang anggota parlemen federeal, Presiden Jair Bolsonaro Eduardo.
Ia mengganti frasa 'virus corona' menjadi 'virus Tiongkok' sehingga membuat Pemerintah Tiongkok cukup geram.
Ia juga diminta untuk cepat menghapus tweet tersebut dan meminta maaf.
Frasa yang lumayan rasis itu juga pernah dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu dan sama-sama membuat pemerintahan Tiongkok tak enak.(red)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS