BORNEOTRIBUN --- Pandemi virus Corona merupakan cobaan untuk semua orang di dunia. Namun buat pembalap MotoGP dari tim Aprilia, Andrea Iannone, cobaan yang dirasakannya semakin berat.
Pasalnya Rabu (1/4/2020), Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) telah mengumumkan hukuman yang didapat Andrea Iannone akibat gagal menjalani tes doping pada balapan MotoGP Malaysia tahun lalu.
FIM memvonis Iannone larangan berlomba selama 18 bulan. Artinya ia dipastikan bakal absen berlomba untuk tim pabrikan Aprilia di MotoGP 2020 dan awal musim 2021.
Kini media internasional mulai berspekulasi, karier balap Iannone mungkin berakhir dengan hukuman selama 18 bulan ini.
Ada beberapa faktor yang membuat spekulasi tersebut muncul.
Pertama, pada Agustus 2020, usia pembalap kelahiran Vasto, Italia ini ada di angka 31 tahun.
Usia yang tidak lagi muda untuk seorang pembalap.
Fakta hukuman berlangsung sampai awal musim depan, maka usianya genap 32 tahun saat larangan aktivitas berlomba telah selesai.
Kedua, layaknya mayoritas pembalap lain, kontrak Andrea Iannone bersama Aprilia berakhir penghujung musim ini.
Pertanyaannya apakah ada tim yang bersedia menampung Iannone di MotoGP 2021 dengan fakta sang pembalap tidak bisa turun berlomba beberapa putaran awal.
Artinya kans Iannone kembali berlomba di musim 2022 saat usianya sudah 33 tahun.
Tim-tim tentu lebih berminat merekrut pembalap lebih muda.
Satu-satunya harapan Iannone adalah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Dengan bukti sahih, setidaknya, ia punya asa hukuman dari FIM bisa dikurangi.
"Banding terhadap keputusan Pengadilan Disiplin Internasional FIM (CDI) dapat diajukan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss dalam waktu 21 hari sejak tanggal diterimanya keputusan CDI sesuai dengan Pasal 13.7 dari Kode Anti-Doping FIM," tulis keterangan FIM mengenai kesempatan Iannone melakukan banding.
Sumber: Crash.net
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Hendry Wibowo, published 1/4/2020)
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS