Tidak Ada Keluhan, Ibu 30 Tahun Positif Covid-19 | Borneotribun.com

Rabu, 25 Maret 2020

Tidak Ada Keluhan, Ibu 30 Tahun Positif Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson saat diwawancarai awak media terkait perkembangan mengenai kasus virus corona di Kalbar.[KalbarOnline/Fai]

BORNEO TRIBUN | PONTIANAK --- Satu Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kalimantan Barat dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 (virus corona). ODP ini merupakan istri dari pasien 01 yang sebelumnya juga terkonfirmasi positif Covid-19 dan masih dirawat di RSUD Soedarso Pontianak.

“Jadi dini hari tadi (24/3/2020) saya mendapatkan laporan hasil pemeriksaan laboratorium dari Balitbangkes di Jakarta, bahwa ada 1 lagi warga Kalbar yang terkonfirmasi positif covid-19. Dia adalah seorang ibu berusia 30 tahun. Ibu ini kontak erat atau istri dari pasien 01 yang sebelumnya juga sudah terkonfirmasi positif covid-19 yang sekarang sedang dirawat di RSUD Soedarso,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson saat diwawancarai awak media mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar, Selasa (24/3/2020).

Harisson mengungkapkan, keadaan pasien tersebut sebenarnya dalam keadaan sehat. Tidak ada keluhan apapun. Tidak ada keluhan demam, batuk dan pilek. Tidak ada menunjukkan gejala sakit.

“Tidak ada keluhan apapun. Ibu ini sebelumnya sudah kita masukan orang dalam pemantauan (ODP) kita isolasi di rumah mulai tanggal 10 maret 2020. Dan hari ini sebenarnya sudah lewat dari jangka waktu atau hari terakhir pemantauan 14 hari,” jelasnya.

Diungkapkan Harisson, pihaknya juga telah mengambil spesimen tenggorokan pada tanggal 11 Maret 2020 namun baru mendapatkan hasil laboratorium dari Balitbangkes pada 24 Maret.

“Pemeriksaan laboratoriumnya sendiri kita ambil pada tanggal 11 Maret 2020, hasilnya baru ada tanggal 24 Maret 2020,” tukasnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu ini turut menegaskan bahwa yang bersangkutan tetap diisolasi di rumah dan akan diawasi oleh petugas kesehatan dan Ketua RT setempat.

“Selama ini, ibu ini dilakukan isolasi yang ketat di rumah, diawasi petugas kesehatan dan Ketua RT, kebutuhan pokok ibu ini, belanja barang dan sebagainya dipenuhi Ketua RT tempat ibu ini tinggal. Jadi memang ibu ini tidak pernah keluar rumah, diawasi Ketua RT dan petugas kesehatan,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa yang bersangkutan memiliki seorang anak berusia 4,9 tahun yang juga tinggal bersamaan. Dan juga telah diambil spesimen tenggorokan dan dikirim bersamaan dengan pasien tersebut ke Balitbangkes.

“Ibu ini ada anaknya 1 berusia 4,9 tahun yang tinggal di rumah, sudah kita ambil juga spesimen tenggorokannya, sebenarnya sudah kita kirim bersamaan dengan spesimen ibu ini, tapi hasil laboratoriumnya belum keluar. Juga ada satu keponakan ibu ini yang juga tinggal di rumah ibu ini, tapi dia sudah pindah ke Jakarta,” bebernya.

Orang nomor wahid di jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar ini kembali mengimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala Pneumonia untuk segera memeriksakan kondisi dan jangan menunggu terlalu lama, terlebih bagi masyarakat yang memiliki riwayat pernah melakukan perjalanan ke luar negeri atau pernah berinteraksi dengan pasien yang diduga terpapar Covid-19 tersebut agar jujur memberikan keterangan kepada petugas kesehatan.

“Jangan nanti sudah timbul gejala yang memasuki fase lebih dari 5 hari baru melapor dan memeriksakan kesehatan. Karena jika ditangani sejak dini, tentu potensi untuk sembuh bisa lebih besar,” imbaunya.

Dirinya juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap menjalankan pola hidup sehat, makan yang berserat dan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta selalu cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir setelah melakukan pekerjaan dan saat akan makan.

“Yang paling penting adalah tetap berada di dalam rumah dan sementara ini hindari interaksi di keramaian,” tandasnya.

Sampai tanggal 24 Maret 2020, sebanyak 25 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sedang dirawat di ruang isolasi dengan rincian 6 PDP di RSUD Soedarso, 6 PDP di RSUD Abdul Aziz Singkawang, 3 PDP di RSUD Sambas, 1 PDP di RSUD Pemangkat, 2 PDP di RSUD AM Djoen Sintang, 2 PDP di RS Kartika Husada, 1 PDP di RSUD Melawi dan 1 PDP di RSUD Rubini Mempawah serta 3 PDP di RSUD Agoes Djam Ketapang.

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga 24 Maret 2020 pukul 15.00 WIB terus menunjukkan peningkatan dibandingkan data ODP dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar pada Senin (23/3/2020) pukul 21.00 WIB yang semula di angka 1.721 orang sudah mencapai angka 1.829 orang dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Sambas yakni 444 orang. Disusul Kabupaten Sintang sebanyak 318 orang, Kabupaten Sekadau sebanyak 226 orang.

Kemudian Kabupaten Sanggau sebanyak 209 orang, Kota Pontianak sebanyak 150 orang, Kabupaten Kubu Raya sebanyak 134 orang, Kota Singkawang sebanyak 108 orang, Kabupaten Landak sebanyak 69 orang, Kabupaten Mempawah sebanyak 47 orang, Kabupaten Melawi sebanyak 39 orang, Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 33 orang, Kabupaten Kayong Utara sebanyak 26 orang, Kabupaten Ketapang sebanyak 17 orang dan Kabupaten Ketapang sebanyak 9 orang.

Sumber: Kalbaronline

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar