Ilustrasi Virus Corona(Stocktrek Images/Getty Images) |
BORNEO TRIBUN | JABAR -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membenarkan Salah seorang
pegawai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang sempat dirawat di RS Dr
Hafidz Cianjur, positif terinfeksi virus corona Covid-19.
Untuk diketahui, pegawai PT Telkom tersebut sempat dirawat
di Bekasi sejak akhir Februari sampai awal Maret 2020.
Ketika kondisi kesehatannya terus menurun, dia dirujuk ke
RSDH. Dia sempat dirujuk RS Hasan Sadikin Bandung. Namun, ia meninggal saat
hendak dirujuk ke RSHS, 3 Maret 2020.
“Satu
warga Bekasi di Cianjur meninggal dunia, sementara ada istri dan anak dari
pasien yang meninggal dunia di Cianjur juga positif corona,” kata Ridwan Kamil
di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (15/3/2020).
Emil mengakui, saat yang bersangkutan meninggal dunia,
status pasien tersebut negatif virus corona. Tapi setelah pemeriksaan lebih
lanjut, diketahui pegawai Telkom tersebut positif virus corona.
Ridwan menyampaikan data statistik terbaru yang dipantau Pemprov
melalui Dinkes Jabar, yakni masyarakat yang masuk rumah sakit karena dicurigai
dari pola aktivitas sosialnya berjumlah 706 orang.
Sementara yang melakukan isolasi pribadi telah selesai 256
orang. Sedangkan warga yang masih dipantau 448 orang.
Selanjutnya, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 82 orang.
Status PDP ini terdiri dari 54 negatif, 28 masih menunggu hasil, dan 7 positif.
“Yang
tujuh positif ini terdiri dari warga Depok, Pasien 1 dan 2. lalu, 1 warga
Cianjur yang meninggal dunia yang dulu disampaikan bupati Cianjur (negatif),
ternyata dari data terakhir yang kami terima pasien positif. Kemudian 2 di
kabupaten Bekasi adalah istri dan anak dari pasien di Cianjur, itu juga
positif. 1 positif di Kota Bandung, dan 1 positif di Kota Cirebon yang dirawat
di RSUD Sunan Gunung Djati,” kata Ridwan.
Ridwan menyampaikan, pihaknya telah banyak berkoordinasi
melalui pusat komunikasi dan koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).
Dia menyebut, melalui Pikobar, semua informasi disampaikan.
Salah satunya mulai Sabtu (14/3/2020), Pemprov Jabar melakukan tesproaktif.
Upaya ini sebagai salah satu upaya previntif dengan
melakukan pengujian spesimen penyebaran Covid-19, yakni pada orang terduga
terinfeksi penyakit ini, juga pada mereka yang berisiko tertular atau yang
melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
Ia juga menyebut, Pemprov Jabar akan melakukan tes proaktif
melalui Labkes Jabar berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Unpad, dan Pusat
Penelitian Nano Sains dan Nano Teknologi ITB.
“Jadi
tidak menunggu dulu orang bergejala masuk rumah sakit baru dicek, hasilnya
positif negatif ke pusat. Tes proaktif ini sudah dilakukan kepada mereka yang
terpantau dan mereka tidak bergejala juga tapi patut diwaspadai untum ditea
salah satunya adalah kelaster para perawat dan tenaga medis yang merawat pasien
positif,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jabar juga melakukan tes proaktif kepada
tenaga kerja asing dan keluarga pasien. Ridwan melanjutkan, tes proaktif ini
hasilnya akan keluar sekitar lima jam dari hasil tes keluar dengan prosedur
satu orang akan melewati dua tahap teknis pemeriksaan
“Jadi
tes ini hasilnya dapat diketahui dengan cepat. Data ini untuk kami jadikan
panduan merespons selanjutnya. Mudah-mudahan (dari tes proaktif) tidak ada yang
positif tapi kalau positif berarti terjadi peredaran bukan hanya diorang
bergejala,” ujarnya.
Sumber: Akta Indonesia
*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS