Belum Selesai Perangi Covid-19, Seorang Pria Di China Meninggal Karena Hantavirus | Borneotribun.com

Rabu, 25 Maret 2020

Belum Selesai Perangi Covid-19, Seorang Pria Di China Meninggal Karena Hantavirus

Perbedaan hantavirus dengan virus Corona yang sama-sama berasal dari China, bahaya jika terinfeksi!.

BORNEO TRIBUN --- Hantavirus menyerang seorang warga China ketika dunia masih belum selesai memerangi virus Corona atau Covid-19. Diberitakan seorang pria di China meninggal setelah terkena hantavirus.

Korban hantavirus di China adalah warga Provinsi Yunnan, China. Yunnan adalah provinsi yang terletak di selatan China atau di selatan Wuhan, tempat pertama kali muncul virus Corona.

Pria tersebut meninggal dunia pada Senin (23/3/2020), ketika melakukan perjalanan ke Provinsi Shandong di timur.

Hal ini menurut surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah setempat.

Hantavirus adalah virus yang bersumber ataun disebarkan oleh tikus atau binatang mengerat.

Kemunculan hantavirus yang mematikan ini tentu saja membuat gempar sampai menjadi trending topic di Twitter.

Pertanyaan kemudian muncul, apa itu hantavirus?

Apa perbedaan hantavirus dan virus Corona?

Freepressjournal melaporkan, hantavirus adalah penyakit yang menyerang daerah paru-paru serta ginjal dalam jangka panjang, kata para ahli medis.

Namun, saat pandemi virus Corona telah menciptakan ketakutan di dunia, hantavirus yang berasal dari China ini membuat orang bertanya-tanya.

Hanya saja, ada sejumlah perbedaan antara hantavirus dan virus Corona.

Hantavirus tidak ditularkan dari manusia ke manusia, tetapi lebih dari tikus yang membawa virus dengan manusia.

Hal ini berbeda dengan virus Corona yang menular dari manusia ke manusia, meski sumber awalnya dari binatang.

Hantavirus menular bila seorang manusia bersentuhan dengan feses atau urine dari hewan pengerat yang membawa virus.

Meski penularannya berbeda, gejala hantavirus hampir mirip dengan virus Corona.

Beberapa gejala hantavirus termasuk demam, sakit kepala, sakit otot, sakit perut, pusing, kedinginan, dan masalah perut seperti mual, muntah, diare.

Sekitar setengah dari semua pasien HPS (pasien terkena hantavirus) mengalami gejala-gejala ini.

Gejala terlambat termasuk paru-paru dipenuhi cairan dan napas pendek.

Namun, virus Corona dan hantavirus sama sekali berbeda.

Virus Corona ditularkan dari satu manusia ke manusia lainnya.

Basis virus ini mirip dengan protein yang ada di paru-paru, yang membuatnya mudah untuk menempel sehingga menginfeksi individu.

Ada juga kasus infeksi hewan ke manusia, serta infeksi manusia ke hewan.

Studi menunjukkan bahwa manusia tertular virus dari kelelawar di China, sementara 2 anjing telah dites positif virus Corona setelah berinteraksi dengan manusia.

Media China tekan laporan hantavirus

Meski hantavirus menjadi trending topic di Twitter, media-media China justru tidak mengekspos berita ini.

Pantauan wartakotalive.com di Twitter, kantor berita resmi China, China Xinhua News, tidak ada berita terkait hantavirus.

Begitu juga Global Time yang pertama memunculkan kasus hantavirus, tidak lagi melanjutkan berita tersebut.

Media China diduga berusaha menekan informasi ketika penyakit hantavirus menyebar.

Freepressjournal menulis, China harus mengakui pada akhirnya bahwa negaranya adalah pusat dari hantavirus yang kini telah menjadi pandemi global.

Namun, otoritas China bahkan menuduh Amerika Serikat membawa penyakit tersebut ke negaranya.

Hantavirus sebelumnya dilaporkan pernah muncul di India.

Ada beberapa kasus Hantavirus yang tercatat, tetapi beberapa yang paling terkenal antara lain:

*) Pada 2008, 28 orang dari komunitas Irula di distrik Vellore Tamil Nadu, India, melaporkan tertular hantavirus.

Komunitas ini terutama terdiri dari penangkap ular dan tikus, Nature India melaporkan.

*) Pada 1994, tidak ada kasus virus yang dilaporkan selama wabah yang melanda Surat.

Ada spekulasi bahwa orang telah tertular virus di Gujarat selama periode itu, sebuah laporan majalah Down to Earth mengklaim.

* Pada 2016, seorang bocah lelaki berusia 12 tahun di Mumbai, India, meninggal karena penyakit hantavirus.

Laporan saat itu mengatakan, dia mengeluarkan darah dari paru-paru, suatu ciri umum dari hantavirus.

Meskipun 15-20 persen tikus rusa terinfeksi hantavirus, jarang bagi manusia untuk tertular penyakit ini.

Sebagian besar karena virus mati tak lama setelah kontak dengan sinar matahari.

Hantavirus tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.

*BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Komentar