Senin, 06 Mei 2024
Bersama Anggota DPRD dan PAC PDI-P Landak, Karolin Serahkan Berkas Ke Partai Nasdem
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polisi Bekuk Komplotan Pencuri Kabel Listrik di Pontianak
Diduga pelakau Pencuri Kabel Listrik di Pontianak. (Humas Polresta Pontianak/Borneotribun) |
Barang bukti Pencuri Kabel Listrik di Pontianak. (Humas Polresta Pontianak/Borneotribun) |
Praktisi Kesehatan Masyarakat Menyoroti Risiko Kesehatan Jamaah Haji
Jamaah calon haji mengikuti bimbingan manasik haji di gedung Islamic Center (IC) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (29/4/2024). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww. (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI) |
JAKARTA - Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama, telah mengidentifikasi lima risiko kesehatan yang sering dihadapi oleh jamaah saat mereka menjalani ibadah haji di Arab Saudi. Menurutnya, menjaga kesehatan dan kebugaran menjadi prioritas utama, terutama mengingat aktivitas fisik yang intens selama ibadah haji.
Dalam sebuah pernyataan kepada ANTARA di Jakarta, dr. Ngabila menjelaskan, "Ibadah haji merupakan salah satu jenis ibadah yang 90 persen kegiatannya (menggunakan) fisik. Tak terasa, sebentar lagi kloter pertama akan diberangkatkan pada 12 Mei menuju Madinah. Jamaah akan masuk Asrama Haji Pondok Gede untuk memastikan kesehatan tahap akhir pada 11 Mei."
Dia menambahkan bahwa berada di negara dengan kondisi cuaca dan iklim yang berbeda dapat meningkatkan risiko kesehatan. Ngabila mengidentifikasi lima risiko utama yang sering terjadi pada jamaah haji, termasuk kelelahan akibat gerakan yang tidak biasa dalam waktu yang lama, serta risiko heat stroke atau serangan panas yang bisa menyebabkan kondisi serius seperti kebingungan, pingsan, atau bahkan koma.
Selain itu, risiko lainnya termasuk terkena pneumonia atau radang paru-paru, serangan jantung, dan kehilangan memori (demensia). Untuk mengurangi risiko tersebut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah, termasuk melakukan tes kesehatan sebelum keberangkatan, memastikan jamaah bebas dari penyakit menular seperti tuberkulosis, pneumonia, atau gagal jantung.
"Tahun ini, pemerintah juga menyediakan pendamping lansia untuk memonitor kesehatan jamaah lansia dengan lebih ketat," kata Ngabila.
Ngabila juga mendorong jamaah untuk mengikuti anjuran teknis yang diberikan oleh ketua regu dan petugas kloter, serta untuk saling peduli satu sama lain dalam melaporkan kondisi kesehatan. Dia menekankan pentingnya pencegahan dibanding pengobatan, serta mengingatkan agar jamaah tidak terpisah dari rombongan dan selalu menggunakan perlindungan seperti topi, payung, masker, dan pakaian berwarna cerah.
Sebelumnya, Kementerian Agama telah mengumumkan bahwa Indonesia tahun ini mendapat kuota haji sebanyak 241.000 orang, termasuk jamaah calon haji reguler dan khusus. Rincian perjalanan haji tahun ini juga telah dijadwalkan, dimulai dari masuk ke asrama haji pada 11 Mei 2024 hingga pemulangan jamaah yang direncanakan pada 22 Juli 2024.
PUPR Lakukan Pemeliharaan Jembatan Uncak Kapuas untuk Kenyamanan Pengendara
Petugas dari Kementerian PUPR sedang melakukan pengaspalan di jembatan Kapuas di Kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Senin (06/05/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius) |
Hadiri Halal Bihalal Pengajian Al-Hidayah, Karolin Siap Maju Sebagai Bupati Landak
Disdikbud Kapuas Hulu Catat 8.302 Pelajar Ikuti Ujian Akhir Sekolah
Inspirasi Krisnawati Membuka Jalan untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Krisnawati Pemilik Taroo Ubud. |
JAKARTA – Visi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengangkat nilai-nilai lokal Indonesia menjadi perhatian besar Krisnawati dan Arie Triyono. Kedua pengusaha ini sepakat menjalin kolaborasi untuk menggaungkan visi tersebut dalam pengembangan pariwisata nasional.
Seperti diketahui, Arie Triyono merupakan pengusaha agribisnis nasional yang sedang membangun destinasi Kertajati Family Farm & Education Park di Majalengka, Jawa Barat.
Destinasi baru seluas 117 hektar ini disiapkan sebagai tempat wisata keluarga, dilengkapi danau buatan, jalur off-road, water boom, dan restoran yang menyatu dengan ekosistem agribisnis peternakan dan keindahan alam Kertajati.
Krisnawati (kiri) dan Arie Triyono (kanan). |
Krisnawati menyambut antusias rencana Arie Triyono dan siap ikut andil dalam pengembangan destinasi tersebut. Krisnawati merupakan pengusaha yang telah lama berkecimpung di industri pariwisata nasional.
Ia membangun resort Adiwana Jelita Sejuba di Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Resort Adiwana ini menawarkan akomodasi nyaman yang disandingkan dengan pemandangan spektakuler, serta berbagai kegiatan petualangan alam di pulau terluar.
“Kami akan saling bertukar pengalaman dengan Pak Arie karena visinya untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Kertajati sejalan dengan visi saya dalam pengembangan Adiwana yang menjunjung tinggi kelestarian lingkungan dan praktik operasional pariwisata yang berkelanjutan,” ungkap Krisnawati.
Suasana Taroo Ubud Bali. |
Taroo Ubud, Restoran Ramah Lingkungan
Krisnawati juga menjajaki kemungkinan untuk membuka cabang Restoran Taroo Ubud di kawasan Kertajati Family Farm & Education Park. Restoran ini merupakan salah satu karya Krisnawati di Pulau Dewata yang menonjolkan konsep kuliner dengan latar belakang persawahan.
Di Taroo Ubud, pengunjung dapat menikmati hidangan lezat sembari menikmati musik live dan berendam di kolam renang panas yang menenangkan.
“Di Ubud kami bekerja sama dengan para petani di sekitar areal restoran. Saya yakin model serupa bisa diterapkan di Kertajati,” tambah Krisnawati.
Taroo Restorannya Pecinta Alam dan Budaya. |
Krisnawati dan Arie sepakat bahwa pariwisata tidak hanya menghadirkan pengalaman berharga bagi para wisatawan, melainkan juga dalam memberikan dampak positif pada lingkungan dan perekonomian Indonesia.
“Pariwisata yang berkelanjutan, bukan sekadar masa depan, tetapi juga kunci untuk menggerakkan perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ujar Krisnawati yang diamini oleh Arie.
Arie pun memuji dedikasi Krisnawati yang telah menginspirasi banyak orang untuk menjelajahi potensi baru dalam industri yang lebih berkelanjutan.
“Mari kita membuktikan bahwa dengan visi yang kuat dan komitmen pada nilai-nilai lingkungan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik sambil menjaga keindahan alam Indonesia yang luar biasa,” pungkas Arie.
Sunra Indonesia Dorong Pertumbuhan Industri Kendaraan Listrik Nasional
Pembangunan pabrik Sunra Indonesia dengan total rencana investasi sebesar 120 juta dolar AS di Kendal, Jawa Tengah. (ANTARA/HO) |
JAKARTA - PT Sunra Asia Pasifik Hi-Tech (Sunra Indonesia) tengah melangkah maju dengan pembangunan pabrik sepeda motor listrik terbesar di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.
Investasi sebesar 120 juta dolar AS (Rp 1,91 triliun) tersebut menandai komitmen Sunra dalam mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut Chairman Sunra Group, Zhang Chongshun, pembangunan pabrik ini penting untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan purna jual.
Dia menyatakan, "Kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia."
Pabrik Sunra Indonesia akan dibangun dalam dua tahap di atas lahan seluas 12,7 hektar dengan rencana selesai pada tahun 2025. Dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 1 juta kendaraan listrik roda dua, pabrik ini akan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan tersebut.
Pembangunan pabrik tidak hanya akan meningkatkan investasi dalam negeri dan pasokan kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga akan menciptakan peluang kerja baru. Diperkirakan, pabrik ini akan menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Groundbreaking ceremony pembangunan pabrik telah dilakukan pada Jumat (3/5), dihadiri oleh perwakilan pemerintah, termasuk Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang diwakili oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Indonesia, Taufik Bawazier.
Taufik Bawazier menjelaskan bahwa pemerintah tengah fokus pada program percepatan elektrifikasi kendaraan bermotor untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Beberapa isu terkait perubahan iklim dan peningkatan tren energi baru dan terbarukan telah menjadi katalisator transformasi industri kendaraan bermotor di Indonesia," tambahnya.
Seiring dengan fokus pemerintah, Kemenperin telah menerbitkan beberapa peraturan untuk mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mempercepat penetrasi pasar kendaraan listrik di tanah air.
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII |
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII |
Membawa Aroma Kampung ke Metropolitan: Sego Pecel Magetan Menggoda Selera di Tengah Gelar Seni Budaya TMII. |
PT FAST Perkenalkan Sistem Pencegah Kebakaran untuk Kendaraan Listrik di PEVS 2024
JAKARTA - PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST), distributor tunggal dari produk pemadam api "Lithium Fire Killer" (LFK) Hartindo AF31, menghadirkan sistem mutakhir untuk sepeda dan motor listrik pertama di dunia dalam Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta.
"Kami berusaha menemukan inovasi terbaik untuk memitigasi kemungkinan terjadinya kebakaran yang ditimbulkan oleh api litium, zat yang umum menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik (EV). Oleh karena itu, pada kesempatan di tahun ini kami kembali dengan inovasi baru," ujar CEO FAST Willy Hadiwijaya.
Teknologi baru ini, yang diisi dengan "Lithium Fire Killer” (LFK) Hartindo AF31, dirancang untuk dipasang langsung pada kepingan baterai kendaraan, dengan klaim mampu memadamkan api segera pada titik api saat terjadi kebakaran.
Willy menjelaskan bahwa kendaraan listrik memerlukan APAR khusus karena api dari baterai litium memiliki suhu yang ekstrim, mencapai 1.000 hingga 2.000 derajat Celsius. Media pemadaman konvensional seperti bubuk atau air tidak efektif untuk mengatasi kebakaran ini karena baterai litium dapat terus menyala bahkan dalam air.
“Lithium Fire Killer” (LFK) Hartindo AF31, yang merupakan produk lokal, telah memperoleh sertifikasi internasional atas efektivitasnya dalam menghentikan "thermal runaway" dan mencegah penyalaan kembali dari baterai litium yang terbakar.
Selain efektivitasnya, produk ini juga dianggap aman untuk manusia, hewan, dan lingkungan. "Penemuan ini kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia dan juga dunia sebagai alat pengaman yang diperlukan untuk ekosistem kendaraan listrik," tambah Willy.