Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Mei 2024

Tragis, Pengunjung Air Terjun di Mukomuko Tewas Terjatuh dari Tebing

Tragis, Pengunjung Air Terjun di Mukomuko Tewas Terjatuh dari Tebing (Gambar ilustrasi)
Tragis, Pengunjung Air Terjun di Mukomuko Tewas Terjatuh dari Tebing (Gambar ilustrasi)
BENGKULU - Seorang pengunjung objek wisata air terjun di wilayah Satuan Permukiman (SP) VII Desa Gajah Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dari tebing air terjun pada Minggu (19/5). 

Korban yang bernama Farel Alpindo (18) merupakan warga Desa Sibak, Kecamatan Ipuh.

"Korban Farel ini berkunjung ke sana bersama tiga rekannya pada Minggu siang sekira pukul 11.00 WIB," ujar Ahmad Hidayat Syah, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko, saat dihubungi dari Mukomuko.

Kejadian naas ini bermula ketika Farel dan ketiga rekannya berusaha menyeberangi sungai di sekitar air terjun. 

Salah satu rekan korban, Dela, tiba-tiba terpeleset dan memegang tangan Farel, menyebabkan keduanya jatuh ke dalam air terjun. 

Meskipun Dela berhasil diselamatkan oleh salah satu teman lainnya, Farel terjepit di bebatuan dan tidak dapat diselamatkan.

Rekan-rekan korban segera melaporkan kejadian ini kepada Kepala Desa Gajah Makmur. Kepala desa kemudian meneruskan laporan tersebut kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. 

Tim gabungan yang terdiri dari pemerintah desa, polisi, TNI, dan masyarakat segera melakukan upaya evakuasi. Setelah tiga jam, korban berhasil dievakuasi namun telah dalam kondisi meninggal dunia.

"Tim gabungan menyeberangi sungai untuk membawa jasad korban dari lokasi air terjun ke jalan raya. Air terjun tersebut memang belum bisa dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga warga harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi," tambah Ahmad Hidayat Syah.

Peristiwa ini mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat berwisata di daerah yang memiliki risiko tinggi, seperti area air terjun yang licin dan berbatu. 

Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan menyediakan fasilitas keselamatan yang memadai untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur

Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur
Helikopter dalam Iring-Iringan Presiden Iran Jatuh di Azerbaijan Timur.
JAKARTA - Salah satu dari tiga helikopter dalam iring-iringan kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, menurut sejumlah laporan media Iran. Kejadian ini terjadi saat Raisi sedang dalam perjalanan untuk menghadiri peresmian bendungan di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.

Menurut laporan dari kantor berita IRNA, tim penyelamat darurat telah tiba di lokasi jatuhnya helikopter, namun operasi penyelamatan diperkirakan akan memakan waktu lebih lama akibat cuaca buruk.

Kantor berita semi-resmi Tasnim mengklaim bahwa helikopter yang mengalami kecelakaan tersebut membawa Presiden Raisi. Kantor berita Fars juga melaporkan bahwa akibat kabut tebal, helikopter yang membawa Raisi terpaksa melakukan pendaratan darurat. Raisi kemudian melanjutkan perjalanannya ke Tabriz melalui jalur darat.

Televisi pemerintah Iran juga melaporkan bahwa helikopter yang membawa Raisi melakukan pendaratan darurat, dan sejumlah tim pertolongan pertama telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

Gubernur Azerbaijan Timur menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi mengenai kemungkinan adanya korban jiwa atau cedera terkait kecelakaan ini. Laporan media Iran menyebutkan ada tiga helikopter yang ikut dalam konvoi kunjungan Presiden Raisi.

Selain Presiden Raisi, Imam Sholat Jumat Tabriz, Seyyed Mohammad-Ali Al-Hashem, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, juga dilaporkan berada di helikopter yang sama.

KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan

KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan
KNKT Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat di BSD, Tangerang Selatan
BANTEN - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menginvestigasi insiden jatuhnya pesawat di Kawasan Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada Minggu (19/5). 

Pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP, milik Indonesia Flying Club, mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa pilot, co-pilot, dan mekanik.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyatakan bahwa investigasi ini akan dilakukan oleh KNKT sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Mengenai penyebab jatuhnya pesawat akan diinvestigasi oleh pihak KNKT,” kata Adita melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam.

Pesawat yang terbang dari Bandara Salakanagara di Tanjung Lesung menuju Bandara Pondok Cabe di Tangerang Selatan ini jatuh sekitar pukul 13.50 WIB. 

Seluruh korban, yaitu pilot Pulu Darmawan, co-pilot Suanda, dan teknisi Farid Ahmad, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri di Keramat Jati, Jakarta Timur.

Kementerian Perhubungan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban atas insiden nahas tersebut. 

Adita menegaskan bahwa kementerian akan mendukung sepenuhnya proses investigasi yang dilakukan oleh KNKT. 

“Kami akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat memberikan pemutakhiran informasi dan data kepada seluruh masyarakat," ujarnya.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan udara yang terjadi di Indonesia. 

KNKT diharapkan dapat segera menemukan penyebab pasti dari kecelakaan ini guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. 

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Minggu, 19 Mei 2024

Polres Singkawang: Diduga Mengantuk, Mobil Tergelincir Ke Parit

Polres Singkawang: Diduga Mengantuk, Mobil Tergelincir Ke Parit
Polres Singkawang: Diduga Mengantuk, Mobil Tergelincir Ke Parit.
SINGKAWANG - Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi pada Minggu dini hari, sekitar pukul 03.38 WIB, di Jalan Baru Kelurahan Roban. 

Tim Patroli Perintis Presisi Polres Singkawang yang sedang melakukan patroli rutin menemukan sebuah mobil tergelincir ke parit. 

Diduga, pengemudi mobil tersebut dalam kondisi mengantuk saat kecelakaan terjadi pada Minggu dini hari (19/5/2024).

Menemukan mobil tersebut, Tim Perintis Presisi segera mengambil tindakan cepat. Bersama warga setempat, tim berupaya mengevakuasi mobil dari parit. Proses evakuasi berlangsung cukup lancar berkat kerjasama yang baik antara tim patroli dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Setelah berhasil mengeluarkan mobil dari parit, Tim Perintis Presisi tidak hanya berhenti di situ. Mereka juga memastikan kondisi pengemudi dan penumpang mobil dalam keadaan baik. Untuk memastikan keamanan lebih lanjut, tim membantu mengantar pengemudi beserta penumpang mobil tersebut kembali ke kediaman mereka.

Aksi cepat dan tanggap dari Tim Perintis Presisi mendapat apresiasi dari warga setempat. 

Tindakan sigap ini menunjukkan kepedulian serta kesiapan tim dalam menangani situasi darurat di wilayah mereka, terutama pada jam-jam rawan kecelakaan.

Kapolres Singkawang AKBP Fatchur Rochman, S.I.K., M.I.K. melalui Kasihumas Polres Singkawang AKP M. Mauluddin menuturkan, "Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk lebih berhati-hati dan memastikan kondisi fisik yang prima sebelum mengemudi, terutama pada jam-jam dini hari."

"Kejadian ini juga menegaskan pentingnya kehadiran patroli rutin untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat," pungkasnya.

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung

Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung
Pemuda Hilang dalam Kecelakaan Perahu Karam di Sungai Kapuas, Pencarian Masih Berlangsung. (Gambar ilustrasi)
KAPUAS HULU - Seorang pemuda bernama Rudi Gunawan (29) dari Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, dilaporkan hilang setelah mengalami kecelakaan perahu karam di Riam Matahari, hulu Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu. 

"Kami telah berkoordinasi dengan Basarnas untuk melakukan pencarian terhadap korban tenggelam tersebut," ujar Gunawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, pada Sabtu di Putussibau Kapuas Hulu.
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Seorang pria bernama Rudi Gunawan (29) berasal Desa Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang diduga tenggelam di Riam Matahari Hulu Sungai Kapuas wilayah setempat. ANTARA/HO-BPBD Kapuas Hulu. (Teofilusianto Timotius)
Menurut Gunawan, berdasarkan laporan yang diterima BPBD, kecelakaan terjadi karena perahu loang boat yang ditumpangi korban tenggelam di Riam Matahari pada Rabu (15/5). 

Kapolsek Putussibau Selatan, Iptu Egnasius, menjelaskan bahwa kronologis kejadian bermula saat korban dan rombongan berangkat dari Desa Suka Maju menuju Sungai Tahum di daerah hulu Kapuas Desa Bungan Jaya pada Selasa (14/5).

"Rombongan sempat beristirahat di Riam Gurun Lapan dengan membuat tenda dan bermalam," jelas Egnasius.

Pada Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Sungai Tahum dan tiba di Riam Matahari sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, perahu menepi untuk menurunkan delapan orang, sementara 13 orang lainnya tetap berada di dalam perahu.

"Karena arus deras di riam tersebut, perahu menepi ke batu besar untuk ditarik menggunakan tali," tambahnya.

Namun, ketika perahu sedang menepi, perahu tersebut terbawa arus air dan terbalik di tengah sungai karena posisi melintang. Para penumpang berusaha menyelamatkan diri, namun setelah berada di tepian sungai, mereka menyadari satu orang hilang.

"Rombongan sudah berusaha mencari korban dengan menyusuri sungai, namun korban tidak ditemukan. Tiga anggota rombongan memutuskan menumpang perahu warga yang melintas untuk kembali dan memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga korban di Tanjung Jati," jelas Egnasius.

Pihak kepolisian dan BPBD berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan pencarian bersama tim gabungan. Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan.

"Sudah dua hari sejak kejadian, korban belum ditemukan. Kami bersama tim gabungan akan terus melakukan pencarian," kata Egnasius.

Oleh: ANTARA/Teofilusianto Timotius
Editor: Yakop

Sabtu, 18 Mei 2024

BPBD Kubu Raya Perpanjang Status Darurat Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor Selama 14 Hari

BPBD Kubu Raya Perpanjang Status Darurat Bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor Selama 14 Hari
Bencana alam banjir yang melanda Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-BPBD Kubu Raya.
KUBU RAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya resmi memperpanjang status darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor di wilayahnya selama 14 hari ke depan. Keputusan ini diambil akibat cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut beberapa hari terakhir.

"Akibat bencana dan cuaca yang tidak kondusif beberapa hari terakhir, BPBD melakukan perpanjangan status darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor selama 14 hari ke depan," ujar Kepala BPBD Kubu Raya, Heri Purwoko, di Sungai Raya pada Jumat (23/5/2024).

Heri menjelaskan bahwa perpanjangan status darurat ini akan memudahkan proses pemberian bantuan, baik dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi, kepada masyarakat yang terdampak. "Penetapan status siaga darurat bencana ini dilakukan untuk mempermudah proses dan akses penanganan apabila terjadi bencana di daerah," katanya.

Status siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor ini ditetapkan sejak 23 Februari hingga 31 Mei 2024. Status ini nantinya akan ditinjau kembali jika bencana masih terus terjadi, sehingga kemungkinan besar perpanjangan status darurat dapat dilakukan kembali.

"Nantinya jika setelah 14 hari bencana masih terjadi maka status siaga darurat bencana tersebut akan dilakukan perpanjangan kembali," tambah Heri.

Sementara itu, Ketua Satgas Informasi BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, menyatakan bahwa dalam status siaga darurat bencana, harus terdapat personel yang siap siaga serta kesiapan peralatan dan logistik yang dapat segera dikerahkan di wilayah bencana. 

"Selain itu, kami meminta BPBD kabupaten/kota untuk berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya di daerah masing-masing untuk mencari solusi dan akar permasalahan bencana di daerah," tutur Daniel.

Ia juga mengimbau seluruh BPBD kabupaten/kota dan instansi terkait di wilayah masing-masing untuk tetap waspada dan siap siaga, karena bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. "Semua BPBD kabupaten/kota dan instansi terkait di wilayah masing-masing agar siaga, karena sewaktu-waktu bencana itu bisa saja terjadi," katanya.

Oleh: ANTARA/Rizki Fadriani
Editor: Yakop

Sabtu, 11 Mei 2024

Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang Jawa Timur, Dampaknya Terasa di Blitar dan Pacitan

Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang Jawa Timur, Dampaknya Terasa di Blitar dan Pacitan
Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Lumajang Jawa Timur, Dampaknya Terasa di Blitar dan Pacitan.
JAKARTA – Gempa dengan magnitudo (M) 5,2 mengguncang wilayah Lumajang, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (11/5/2024) dini hari. Gempa ini juga terasa hingga ke wilayah Blitar dan Pacitan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut, 112 kilometer barat daya Lumajang.

Kejadian tersebut tercatat pada pukul 02:34 WIB dengan koordinat 9,13 lintang selatan dan 113,06 bujur timur, serta kedalaman 10 kilometer.

Dampak getaran terasa dalam skala MMI II-III di Jember, skala II di Kepajen, Pacitan, dan Blitar. 

MMI II-III mengindikasikan bahwa getaran terasa oleh beberapa orang, sementara benda-benda ringan yang digantung bergoyang. 

Skala II MMI menggambarkan getaran yang nyata terasa dalam rumah, kadang-kadang seolah-olah ada truk berlalu.

Jumat, 10 Mei 2024

Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas

Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas
Korban Tenggelam di Sungai Pawan Belum Ditemukan, Keluarga Cemas. (Gambar ilustrasi)
KETAPANG – Seorang warga bernama Sandro dinyatakan tenggelam terbawa arus di Sungai Pawan, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 09 Mei 2024 pukul 17.43 Wib.

Kapolsek Sandai, Iptu Alfadamansyah, mengatakan, kejadian bermula saat korban mandi di Sungai Pawan bersama dua temannya yakni Manis dan Tanji.

Saat itu korban bersama kedua temannya itu meloncat ke Sungai dari atas Jembatan. Sementara untuk teman lainnya yakni Geri tidak ikut mandi, hanya berada di atas Jembatan.

“Tidak berselang lama korban meminta tolong kepada kedua kawannya dan badan korban sudah lemas,” kata Kapolsek Sandai, melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat malam.

Melihat kejadian itu, Manis dan Tanji mendatangi Sandro dan mencoba membawa ke tepi, akan tetapi korban sudah tak bertenaga.

Tanji yang sudah tidak kuat lagi karna arus Sungai deras meminta tolong kepada Manis untuk membawa ke Tepi, akan tetapi Manis juga ikut tenggelam karna Korban sudah lemas.

Pada saat keduanya tenggelam, tangan korban terlepas dari Manis. Namun, setelah Manis timbul ke Atas Korban sudah tidak terlihat lagi.

“Selanjutnya saudara Tanji dan Manis berteriak meminta tolong kepada warga, akan tetapi Sandro tidak ada timbul ke Atas Sungai,” jelasnya.

Hingga Jumat (10/5/2024) pukul 21.00 Wib korban belum juga ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan oleh warga dan petugas.

Kamis, 09 Mei 2024

Kecelakaan Maut di Sekadau Telan Dua Korban Jiwa, Polisi Jelaskan Kronologisnya

Kecelakaan Maut di Sekadau Telan Dua Korban Jiwa, Polisi Jelaskan Kronologisnya
Kecelakaan Maut di Sekadau Telan Dua Korban Jiwa, Polisi Jelaskan Kronologisnya.
SEKADAU – Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawa dua orang pada Kamis (9/5/2024) sore di Jalan Sekadau - Sintang, tepatnya di Dusun Entada, Desa Bokak Sebumbun, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.

Kapolres Sekadau, AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi membenarkan peristiwa ini. Kecelakaan melibatkan sebuah sepeda motor Honda Revo berwarna merah hitam, sebuah mobil Toyota Avanza berwarna biru, dan sebuah truk Mitsubishi berwarna kuning.


"Menurut keterangan dari saksi, kejadian bermula ketika sepeda motor Honda Revo yang dikendarai oleh IS (22) bersama penumpangnya LS (17), keduanya merupakan warga dari Kecamatan Sekadau Hulu, melaju dari arah Sekadau menuju Sintang,"ucap AKP Agus menjelaskan kronologis kejadian.

Saat melintas di Jalan Sekadau-Sintang tepatnya di Dusun Entada, di depan mereka terdapat mobil Toyota Avanza yang dikemudikan oleh TD (55) warga Pontianak. TD memperlambat kendaraannya karena kondisi jalan sempit dan terdapat lubang di sebelah kiri.

"Diduga pengendara sepeda motor Honda Revo tidak menjaga jarak aman sehingga menabrak bagian belakang mobil Avanza dan terjatuh ke kanan jalan. Pada saat yang sama, dari arah berlawanan, mobil truk Mitsubishi yang dikemudikan oleh RN (45) warga Mempawah melintas," terang AKP Agus.

"Karena jarak yang terlalu dekat dan tidak dapat menghindar, truk yang dikemudikan oleh RN menabrak sepeda motor Honda Revo dan mengakibatkan kedua korban IS dan LS meninggal dunia di tempat kejadian," sambungnya.


Jenazah kedua korban telah dievakuasi ke RSUD Sekadau. Petugas piket Satlantas Polres Sekadau telah melakukan olah TKP awal di tempat kejadian, mencatat identitas pengemudi dan korban. Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan telah diamankan oleh petugas.

"Unit Gakkum Satlantas Polres Sekadau menangani kasus ini untuk penyelidikan lebih lanjut. Semoga kecelakaan seperti ini tidak terulang di masa yang akan datang," kata AKP Agus Junaidi.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.
SEKADAU – Banjir setinggi atas kepala orang dewasa melanda Desa Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Rabu (8/5/2024). 


Ken Jagawastra mengatakan ketinggian banjir terkini di Desa Teluk Kebau bervariasi, Setinggi kepala, bahu dan dada orang dewasa. 

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.
"Kondisi terkini banjir di desa teluk kebau, tinggi air bervariasi ada yang diatas kepala, sebahu dan sedada orang dewasa," tulisan Ken Jagawastra dalam grup WhatsApp.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.

Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau
Banjir Desa Teluk Kebau Nanga Mahap, Sekadau.
Diketahui, banjir di daerah RTM (Rawak, Taman, Mahap) biasanya disebabkan hantaran air curah hujan dari hulu, mengakibatkan di daerah RTM mengalami banjir sementara.(**)

Selasa, 07 Mei 2024

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir
Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
BATURAJA – Curah hujan cukup tinggi dan sedang,  terjadi pada sore hari kemarin hingga subuh hari ini membuat Sungai Ogan yang mengelilingi Kota Baturaja air meluap hingga ke pemukiman warga baik yang ada di sekitar bantaran sungai maupun yang ada di sekitar Kota Baturaja. 

Hingga pada pagi hari ini pantauan dari portal media ini meninjau langsung sebagian tempat yang wilayah terdampak banjir akibat luapan Sungai Ogan dampak hujan yang mengguyur Kota Baturaja pada sore hari kemarin hingga sampai pagi hari ini, Selasa (7/5/2024). 

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
Beredarnya pemberitaan di media sosial mengenai banjir akibat luapan sungai ogan serta menggenangi jalan jalan yang ada di Kota Baturaja membuat sebagian warga Kota Baturaja binggung untuk melintas keluar rumah akan takutnya terjebak banjir. 

Seperti yang terdampak di wilayah Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat luapan air sungai ogan cukup tinggi di karnakan wilayah tersebut tidak jauh dari bantaran sungai membuat kepanikan warga masyarakat yang begitu mengkhawatirkan. 

Hendri warga masyarakat Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat menyampaikan luapan air sungai ogan cukup begitu tinggi dan ini sangat jarang terjadi yang mana ketinggian air mencapai 2 meter lebih. 

" Luapan air sungai ogan yang terjadi pada pagi  hari ini akibat curah hujan yang begitu deras terjadi malam kemarin sehingga terdampaklah banjir yang menggenai di wilayah pemukiman kami. " Ungkapnya. 

Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
Sungai Ogan Meluap Baturaja Di Kepung Banjir. (Borneotribun/Andi)
"Jadi sekarang siapa yang bisa kita persalahkan, apakah ini adalah salah kita sendiri apakah orang lain dan apakah ini adalah sebuah teguran  dari Yang Maha Kuasa. " Tambah Hendri. 

Sekarang hujan sudah redah, mudah-mudahan air pasang dari sungai ogan dapat cepat surut sehingga dampak banjir yang di alami warga Kota Baturaja dapat terselesaikan terta masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasanya. (Andi)

Senin, 06 Mei 2024

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion.
SEKADAU – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi pada pagi hari ini, Senin (6/5/2024) pukul 07.30 WIB di jalan raya Dusun Tebelian Mangkang, Desa Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Kecelakaan ini melibatkan pengemudi mobil Daihatsu Hiline warna hitam dan pengendara sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam, dan mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat kejadian.

Kapolres Sekadau AKBP I Nyoman Sudama, melalui Kasi Humas AKP Agus Junaidi, menjelaskan kronologi kejadian berawal ketika AB (30), warga Sekadau yang mengendarai mobil Daihatsu Hiline melaju dari arah Tinting Boyok menuju Ensalang.

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion.
"Pada saat melintas di tempat kejadian, AB tidak dapat mengendalikan setir kendaraannya dan berbelok ke kanan. Bersamaan dengan itu, datang dari arah berlawanan MJ (35), warga Sanggau, mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion. Dikarenakan jarak yang terlalu dekat, AB tidak dapat menghindar dan terjadi tabrakan," jelasnya.

"Akibat kecelakaan tersebut, MJ meninggal dunia di tempat kejadian akibat luka benturan di kepala. Jenazah MJ telah dibawa ke RSUD Sekadau. Sedangkan AB, pengemudi mobil Daihatsu Hiline, tidak mengalami luka," bebernya.

Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion
Polres Sekadau Jelaskan Kronologi Laka Lantas yang Menewaskan Pengendara Motor Yamaha Vixion.
Lanjut AKP Agus, saat ini, kasus kecelakaan tersebut tengah ditangani oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Sekadau. Pihak kepolisian masih melakukan penanganan lebih lanjut serta membawa barang bukti kedua kendaraan ke Poslantas Polres Sekadau.

"Terkait kecelakaan ini, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati saat berkendara. Perhatikan kondisi kendaraan serta patuhi peraturan lalu lintas dan selalu utamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain," tukasnya.

Hukum

Peristiwa

Pilkada 2024

Kesehatan

Lifestyle

Tekno